Asean Dengue Day 2023

By Puskesmas Butuh 15 Jun 2023, 06:17:14 WIB Kabar
Asean Dengue Day 2023

ASEAN pada 15 Juni 2023 akan memperingati Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN. Hingga minggu ke-22 tahun 2023, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia pada tahun ini mencapai 35.694 dengan 270 kematian. Fenomena El Nino diperkirakan akan meningkatkan jumlah kasus DBD di Tanah Air.

ASEAN Dengue Day (ADD) atau Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN diperingati setiap 15 Juni oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Peringatan itu bertujuan diantaranya untuk mengingatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan implikasi negatif dengue bagi masyarakat, keluarga dan individu. Di Indonesia, peringatan ADD mengangkat tema Wujudkan Indonesia Bebas Dengue.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan hingga minggu ke 22 tahun 2023, jumlah kasus DBD di Indonesia mencapai 35.694 dengan total 270 kematian.

Gigitan Nyamuk Berpotensi Meningkat Saat Musim Kemarau

Disaat Indonesia memasuki musim kemarau yang dipicu oleh fenomena El Nino, muncul kekhawatiran akan meningkatnya kasus demam berdarah. Imran Pambudi menjelaskan berdasarkan laporan kasus DBD sejak tahun 1968, kasus DBD cenderung mengalami kenaikan tinggi saat musim kemarau.

“Kita ternyata ada penelitian bahwa nyamuk itu semakin ganas kalau dia berada di suhu yang panas. Jadi frekuensi dia menggigit itu akan meningkat 3 sampai 5 kali lipat pada saat suhunya itu meningkat di atas 30 derajat,” kata Imran Pambudi dalam jumpa pers Peringatan ASEAN Dengue Day secara daring di kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Senin (12/6).

“Tahun ini saya kira kita perlu waspada karena kita sekarang masuk ke El Nino, hujannya kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak, sehingga genangan air itu tidak tergantikan, ini yang kita harus mewaspadai, nyamuknya tambah ganas, kemudian breeding place-nya, tempat untuk berkembang nyamuk juga ada,” jelas Imran.

Puncak musim kemarau yang disebabkan El Nino prakirakan terjadi pada Juli, Agustus dan September 2023.

Tanda Bahaya Untuk Segera ke Rumah Sakit

Ketua Divisi Infeksi dan Pedatri Tropik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSCM-FKUI, Mulya Rahma Karyanti menjelaskan ada delapan gejala infeksi dengue pada manusia diantaranya demam mendadak yang tinggi selama dua hingga tujuh hari, pusing/sakit kepala, mual kadang muntah, sakit perut, perdarahan berupa bintik-bintik merah, mimisan, gusi berdarah, muntah darah dan buang air besar (BAB) berdarah.

Sebagai langkah pertolongan pertama pada saat demam, menurutnya, penderita dapat dikompres dengan air hangat selama 15-30 menit di lipat ketiak atau lipat paha, dan bukan di bagian jidat (kepala). Ia memperingatkan untuk tidak membungkus penderita dengan baju dan selimut berlapis-lapis, serta jangan mengompresnya dengan air dingin atau alkohol. Penderita juga dianjurkan untuk mendapat obat penurun demam dan minum banyak untuk mencegah dehidrasi atau mengganti cairan yang hilang.

Mulya mengatakan, penderita perlu dibawa ke rumah saki, jika pada hari ketiga menderita demam, penderita terlihat lemas dan tidur terus, serta mengalami muntah-muntah, sakit perut hebat, dan perdarahan.

“Tanda bahaya lain adalah gelisah, kulit tangan kaki dingin dan lembab, buang air kecil yang jarang, dan kejang,” ungkap Mulya.

Mulya mengatakan, untuk pencegahan penularan DBD, masyarakat dianjurkan menerapkan3M Plus, yaitu menguras, menutup dan menimbun genangan air 1 minggu sekali, termasuk bak mandi.

Metode 3M Plus bertujuan untuk menghilangkan genangan air yang digunakan nyamuk untuk bertelur dan berkembangbiak.


Sumber: https://www.voaindonesia.com/





Counter Pengunjung